Ari Sigit, bisnis & “keluarga bebas narkoba”.

Ari Sigit anak dari Sigit Harjoyudanto Suharto (anak kedua soeharto), orang yang diduga sebagai Raja Narkoba nomor 1 di Indonesia dan nomor 2 se-Asia Tenggara. Diperkirakan -bahkan- total kekayaan yang diperoleh dari ladang narkotik sampai melebihi pengusaha busuk Tommy Winata (Mafia Indonesia). Pernah digadang-gadang sebagai buruan nomor 1 seluruh mafia diLas Vegas. Dikarenakan hutangnya dimeja roulet&bakaret Las Vegas sebesar US$20,000,000 (tahun 1980), Ritz London US$60,000,000, dan jutaan lainnya yang diperkirakan total sebesar US$250,000,000 (untuk kurs sekarang diperkirakan hampir sekitar US$2,000,000,000 atau 2 Milyar Juta Dollar!.)

Salah satu aktifitas pelarian “uang darah rakyat indonesia” yang terbesar selain dana BLBI diSingapura yang lebih tragisnya menguap begitu saja dimeja-meja judi negara asing. Kasus terakhirnya adalah tembak menembak dengan gangster australia diVictoria yang menewaskan 2 bodyguard kerabat soeharto ini.

DATANG JUGA
GILIRAN SANG CUCU
Ari Sigit, cucu presiden Soeharto, diberi hak monopoli tata niaga
minuman keras. Urusannya cuma menempel stiker di botol minuman
Suatu kali Presiden Soeharto, “tak usah membantu bisnis anak-anak
saya”. Dan ternyata yang dibantu sekarang, adalah anak dari anaknya.
Alias cucunya. Seperti baru saja terjadi pada Ari, anak Sigit
Soeharto. Dengan perusahaannya PT Arbamass Multi Invesco, cucu
Soeharto ini, memperoleh hak monopoli koordinasi atas penjualan
minuman beralkohol diseluruh Indonesia.
Hak itu, dikeluarkan Dirjen Pemerintahan Umum dan otonomi daerah
(PUOD) 19 februari tahun lalu. Kala Dirjen PUOD masih dijabat Warsito
Rasman-kini Gubernur Kalteng. Namun hak baru diumumkan Kamis,(19/1)
lalu. Saat ini, PT Arbamass telah menguji coba kendalinya itu di empat
wilayah, yaitu Kalbar, Irja, Sulsel, dan Bali.
Tata niaga minuman keras itu diberlakukan dengan mengeluarkan
stiker khusus yang harus ditempelkan pada minuman yang
diperjualbelikan. “Ini untuk mengontrol penjualan minuman beralkohol
yang sekarang ini tidak sinkron pengawasannya,”jelas Emir Baramuli,
Presdir PT Arbamass.
Stiker tersebut harus ditempelkan disetiap botol minuman
beralkohol yang akan dipasarkan. Harga sticker bergantung dari kadar
alkohol yang diperjualbelikan. “Pedagang besar minuman keras (PBMK)
yang mendapat ijin dari Departemen Kesehatan, dan para penyalur harus
terlebih dahulu membeli sticker, sebelum mengedarkan minuman
beralkohol” tambah Emir. Dan sticker ini dapat dibeli pada PT
Arbamass. Minuman yang dijual tanpa sticker itu akan terkena razia.
Jadi mau tak mau produsen pasti antri sticker ke PT Arbamass.
Menurut Ari Sigit dan Emir Baramuli, pengontrolan ini bukan hanya
akan meningkatkan hasil restribusi dan pajak bagi pemerintah daerah,
tetapi juga dapat mengurangi kebringasan akibat minuman keras
dikalangan anak muda.
Hal yang luput disebut oleh keduanya, adalah keuntungan yang PT
Arbamass setelah mendapat hak monopoli ini. Harga stiker untuk minuman
keras kategori A ( alkohol 0-5%). Misalnya bir, sebesar Rp 600,-.
Sedangkan untuk kategori B ( 5-20%) dan ( 20-55%), sebesar Rp 750.
untuk setiap stiker yang terpasang itu PT Arbamass mendapat jatah
keuntungan 15%. Artinya, dari setiap minuman keras golongan A yang
terjual. PT Arbamass mendapat untung 90,-. Dan dari golongan B+C
memperoleh jatah Rp 112,5,- per botol.
Menurut data yang dimiliki PT Arbamass tingkat konsumsi minuman
keras golongan A di seluruh Indonesia mencapai 295 juta botol
pertahunya. Dengan perhitungan ini, penghasilan PT Arbamass dari
minuman golongan A saja, mencapai Rp 26,55 Milyar pertahun. sementara
dari minuman keras golongan B, yang tingkat konsomsinya 93,9 juta
botol setiap tahunya, mereka mendapat Rp 10,563.750.000,- dari
golongan C yang tingkat konsumsinya 36 juta botol pertahun, mereka
mendapat 4,05 Milyar.Total seluruhnya PT Arbamass akan memperoleh Rp
41.163.750 ,000,- setiap tahunnya.
“Wajar kami mendapat (keuntungan) itu, karena kami menyediakan
tenaga dan anggaran awal untuk pengawasan ini,”Kata Emir Baramuli. Ia
mengaku PT Arbamass – yang didirikan 20 April 1994 – menanamkan modal
Rp 1-2 milyar di setiap propinsi untuk memegang tata niaga minuman
keras itu.
Hak monopoli yang diperoleh Ari ini, seperti jadi tradisi bisnis
keluarga presiden. Putra-putri presiden, atau ayah, bude, dan pakle
Ari, menikmatinya diberbagai sektor tata niaga cengkeh dan jeruk,
pemungutan iuran TV, komputerisasi STNK, atau pembangunan jalan tol.
Semuanya tentu sukses. Kalau tidak sukses, ada cara yang akan
ditemukan untuk mensukseskannya.
Di sektor pajak televisi, lewat PT Mekatama Raya, Tommy, menjadi
mitra TVRI dalam mengumpulkan iuran TV. Setiap pemilik TV berwarna
ditarik Rp 3000 dan hitam putih Rp 1500 per bulan. Dengan jumlah
televisi diseluruh Indonesia sekitar 10 juta, lebih dari Rp 20 milyar
diperoleh PT Mekatama Raya setahunnya.
Sukses yang paling kontroversial, bisa ditengok pada salah
seorang paman Ari, Hutomo Mandala Putra (Tommy). Ia mendapatkan hak
pengaturan perdagangan cengkeh dari Badan Penyangga Perdagangan
Cengkeh (BPPC), beberapa tahun silam.
Dari setiap kg cengkeh, yang harganya ditetapkan BPPC, Tommy mendapat
bagian Rp 1000,- Dengan monopoli ini harga cengkeh kian hari kian tak
menentu, bahkan pernah anjlok sampai Rp 3000 per kg. Dan stok cengkeh
pun menumpuk di BPPC, bahkan sampai 370 ribu ton. Untuk mengatasinya,
Tommy meminta para petani menebangi pohon cengkeh mereka.
Fasilitas kredit istimewa juga dinikmati BPPC dari Bank
Indonesia. Awalnya BPPC mendapat kredit likuiditas sebanyak Rp.750
milyar, kemudian ditambah lagi Rp. 130 milliar. Keseluruhanya
berjumlah Rp. 880 milliar, dan hingga saat ini pinjaman tersebut belum
terlunasi.
Macetnya pembayaran utang BPPC ke BI ini, cukup menyulitkan BI.
Sampai-sampai dua tahun lalu, pihak Bank Dunia menyatakan keprihatinan
terhadap BPPC dan tata niaga cengkeh. “Keuntungan BPPC dipungut dari
biaya petani, koperasi, sistem perbankan dan konsumen cengkeh,” kata
Bank Dunia. Meskipun telah menikmati keuntungan tinggi, rupanya BPPC
gagal mempertahankan harga beli cengkeh yang layak kepada petani.
Soalnya monopoli tidak cuma dipelajari Ari dari Tommy, tetapi dari
pamannya yang lain: Bambang Trihatmojo yang menguasai tata niaga
jeruk. Sistem tata niaga jeruk ini terutama dipusatkan di Kalimantan
Barat salah satu pusat penghasil jeruk di Indonesia.
PT Bimantara melalui PT Rajasri Sejahtera (RS) memperoleh kutipan
harga dari setiap jeruk yang diperdagangkan. PT RS mendapat jatah 10%
dari harga jual, dan sewa gedung plus ongkos bongkar muat Rp 1500 per
kilogram jeruk yang akan dilempar ke pasar.
Bank Dunia kembali mengungkapkan keprihatinannya. “Dalam teori,
monopoli perdagangan jeruk itu meletakkan harga dasar. Standar
kualitas. Kenyataannya, perusahaan menikmati kedudukan monoposoni
dalam perdagangan,” tulis Bank Dunia. Menurut pihak Bank Dunia, jalan
keluar satu-satunya, yang akan membawa keuntungan bagi rakyat, adalah
deregulasi, “perpaduan beleid lokal dengan gerakan deregulasi nasional
akan menambah daya pertumbuhan regional, efisiensi dan pemerataan,”
tambah mereka.
Tapi itu kan cuma suara-suara keprihatinan. Yang ketika
ditanggapi pun, nggak apa-apa. Buktinya sekarang ini: malah datang
lagi monopoli baru, tata niaga baru. Bagi sang cucu. (SAF)

+1 Keluarga

CUCU mantan Presiden Soeharto, Ary Sigit, kini sedang pusing berat
gara-gara istrinya, Gusti Maya Firanti Noor, ditangkap polisi saat
pesta shabu-shabu di sebuah hotel di Jakarta, Jumat (23/6) lalu. ”Mas
Ary sedang merenung, belum bisa diganggu,” kata Adhie Pramudji,
teman dekat Ary Sigit, saat Bali Post bertandang ke kediamannya di
Jalan Yusuf Adiwinata No. 6 Jakarta Pusat, Minggu (25/6) kemarin.

Sejak Maya ditahan polisi, kata Adhie Pramudji, Ary Sigit banyak
berubah. Dia benar-benar ingin menyendiri, tak mau diganggu. Pramudji
bercerita, kesedihan Ary menjadi berlipat-lipat ketika anak-anaknya
menanyakan di mana sang mama. ”Yang dapat dia lakukan hanyalah
memalingkan muka saat kesedihan tergambar di wajahnya. Lalu dia peluk
erat-erat anak-anaknya,” katanya.

Pramudji mengaku menerima telepon dari Ary setelah Maya ditangkap
polisi. Dalam teleponnya, Ary menyatakan penangkapan Maya merupakan
cobaan berat bagi dirinya. ”Saya harus bagaimana?” kata Pramudji
menirukan keluhan Ary. ”Saya sarankan agar dia menyendiri dan
merenung diri. Sebaiknya cobaan ini dipasrahkan kepada yang di atas
(Tuhan),” nasihat Pramudji kepada Ary. Tampaknya, Ary melaksanakan
nasihat itu. Dalam dua hari terakhir, Ary jarang terlihat di rumah.

Kini dia berada di suatu tempat, masih di wilayah DKI Jakarta, bersama
ketiga anaknya. Apa yang dilakukan Ary Sigit, kata Pramudji, sempat
membuat bingung keluarga besar Cendana. Mereka tidak mengerti, mengapa
Ary jarang ada di rumah. Namun setelah mendapat penjelasan Pramudji,
mereka sepakat tidak mengganggu privacy Ary. ”Saya katakan di mana
Ary sebenarnya, apa yang dilakukan, akhirnya keluarga memahami.
Mereka pun membiarkan Ary serius dengan renungannya,” katanya.

Kediaman Ary di Jalan Yusuf Adiwinata No. 6 Jakarta Pusat, Minggu
kemarin benar-benar sepi. Bahkan, seolah-olah rumah itu tak
berpenghuni. Dari luar terlihat pagar tembok dipadu dengan
jeruji-jeruji besi dalam ukuran kecil, menutup bagian muka halaman.
Jeruji-jeruji besi ini ditutup dari dalam oleh lembaran fiberglas
warna putih. Warna itu senada dengan warna tembok.

Di halaman rumah terdapat empat pohon palem. Kehadiran keempat palem
tersebut memberi kesan lapang pada sisi depan halaman rumah. Kesan ini
diperkuat oleh kekokohan sebatang pohon trembesi. Daun dan buahnya
bukan hanya meredupi halaman, tetapi sudah menjulur ke jalan.

Bangunan inti terdiri atas tiga pendopo. Satu berada di depan, dua
lainnya mengapit di belakang. Pada sisi muka pendopo depan terdapat
dua soko guru ukuran sedang. Di sepanjang soko guru berukir stil Bali.

Minggu kemarin, terlihat enam mobil parkir di halaman rumah, di
antaranya Mitsubshi Lancer, Nissan, BMW dan Mercy Baby Benz. Teman
dekat Ary Sigit, Adhie Pramudji mengatakan, mobil-mobil itu tidak
semuanya milik Ary. Ada beberapa milik omnya Ary, beberapa lainnya
milik teman Ary.

Beberapa keterangan yang dihimpun Bali Post mengatakan, rumah di Jalan
Yusuf Adiwinata memang kediaman Ary-Maya dan ketiga anak mereka. Namun
sehari-harinya, mereka juga tinggal di rumah ayahanda Ary, Sigit
Hardjojudanto, di Jalan Yusuf Adiwinata No. 12. Kedua rumah itu tidak
jauh dari tempat tinggal Soeharto di Jalan Cendana dan rumah Siti
Hardiyanti Rukmana (Tutut) di Jalan Rasamala.

Ketika kemarin Bali Post konfirmasi ke kediaman Sigit, karyawan di
sana mengatakan Ary tidak berada di tempat. Ditanya ke mana Ary pergi
terkait dengan penahanan Maya, karyawan itu tak mau memberi
penjelasan. ”Saya enggak tahu, mas. Berita tentang Ibu Maya juga kami
dengar dari koran. Maaf mas, saya benar-benar enggak tahu,” ujarnya
seraya bergegas masuk rumah.

Sementara itu, tim kuasa hukum Soeharto mengaku mendengar berita
penangkapan Maya bukan dari keluarga Cendana, melainkan dari media
massa. Tim kuasa hukum Soeharto juga tidak diminta untuk menjadi
pembela Maya. Salah seorang anggota tim kuasa hukum Soeharto, M.
Assegaf menjelaskan, keberadaan tim hanya untuk kepentingan hukum
Soeharto secara pribadi. ”Kami bekerja secara tim untuk membela Pak
Harto secara pribadi, bukan untuk keluarga Cendana,” tegas Assegaf.

Jika ada anggota tim kuasa hukum Soeharto yang menjadi pembela
putra-putri mantan presiden itu, kata Assegaf, mereka itu bekerja atas
nama pribadi

———————————————————————————

+1 Narkoba

Kalau memang pemerintah mau perang lawan narkoba, yang mesti disikat dulu
adalah ARI SIGIT SOEHARTO. Ari Sigit yang relatif masih muda umurnya ini
punya business empire yang dibiayai oleh narkoba.
Semua rahasia umum bahwa Ari Sigit adalah boss nomor 1 untuk jaringan
narkoba di Indonesia, mulai dari Ecstasy sampai dengan heroin. Yang aneh
adalah kenapa orang celaka ini bisa bebas terus dan tanpa bisa ada yang
stop-in dia. Aneh bukan. Dibawah Ari Sig it ada jaringan pengedar narkoba
yang dukung orang-orang TNI sebagai muscle enforcer (atau tukang
pukulnya). Gus Dur aja udah bilang bahwa polisi dan militer juga terlibat.
Setelah itu barulah pengedar menengah dan kecil yang merembak di
mana-mana.
Boleh-boleh aja ratifikasi hukuman yang ada supaya lebih berat. Katanya
malah mau pakai sistem hukuman mati segala. Tidak salah memang, baik-baik
saja.
Apabila Ari Sigit Soeharto dan pembesar-pembesar TNI/polisi tidak pernah
bisa disikat, rasanya hukuman seberat apapun tidak akan mengurangi
jaringan narkoba. Hukuman hanya dikenakan kepada pemakai dan pengedar
kelas jalanan. Bukan sindikat utamanya. TNI/p olisi sendiri ada conflict
of interests untuk memberantas narkoba. Masak TNI/polisi mau
sungguh-sungguh memerangi narkoba dan menghancurkan sumber uang untuk
mereka sendiri?
Kalau Amerika atau Eropa sulit memberantas narkoba, salah satu alasan
utamanya adalah boss-boss utamanya ada diluar negeri, seperti di Columbia
(Medellin dan Cali). Di Indonesia, boss utamanya Ari Sigit Soeharto ada di
dalam negeri. Kakeknya juga ada dida lam negeri. Dua-duanya juga terlibat
dan perlu dihabiskan dulu. Kalau tidak, narkoba akan sulit diperangi.
Waktu Soeharto masih berkuasa, narkoba peredarannya “terbatas” karena Ari
Sigit ini masih dibatasi Soeharto sendiri. Setelah Soeharto turun, dia pun
membiarkan Ari Sigit untuk mengganas karena Soeharto ingin negara ini
repot menghadapi narkoba dan menjadi kacau. Dengan begitu, dendam Soeharto
terhadap negara Indonesia bisa dilampiaskan. Dan juga, supaya Indonesia
“sibuk” sehingga tidak bisa mengejar kejahatan-kejahatannya.

***Tambahan***

TOMMY DAN ARI SIGIT BISNIS ILEGAL DI VICTORIA
JAKARTA (PasaR, 13/10/98), Polisi negara bagian Victoria sekarang
sedang memburu kebenaran informasi bahwa dua anggota keluarga Cendana
terlibat perdagangan narkotika di negara tersebut. Dua orang keluarga
Cendana itu adalah Hutomo Mandala Putra (Tommy) dan sepupunya, Ari Sigit
Hardjojudanto (lihat juga kutipan the Age oleh SiaR tanggal 3 Oktober 1998).
Keterlibatan kedua anggota keluarga Soeharto tersebut terungkap
dalam memorandum internal Kepolisian Federal Australia yang diterima majalah
The Age awal bulan ini. Dalam terbitannya tertanggal 3 Oktober 1998, The Age
menyoroti keberanian pemerintah Australia dalam membongkar kerajaan bisnis
yang dibangun oleh keluarga bekas presiden, yang menguasai banyak kekayaan
pribadi dan hubungan-hubungan bisnis dengan keluarga presiden yang sekarang,
Habibie.
“Kepolisian Victoria sedang menyelidiki barang-barang ilegal dari
Indonesia yang didalamnya anggota keluarga Soeharto diduga terlibat,”
demikian isi memorandum tertanggal 25 Agustus 1998 itu.
Sampai saat ini, kepolisian setempat sudah berhasil menangkap 4
orang, dan Tommy adalah salah satunya.. Mereka digerebek ketika berada di
sebuah rumah di Hawthorn tanggal 27 Agustus lalu. Dalam penggerebekan itu
polisi berhasil menyita 200 gram obat bius jenis methylamphetamine (Ice),
sebagai barang bukti.
Selain dugaan terlibat perdagangan ilegal tersebut, keluarga
Soeharto saat ini juga sedang menghadapi investigasi atas dugaan kekayaannya
yang diperoleh dengan monopoli dengan bantuan pemerintah dan
kontrak-kontrak bisnis.
Sudah menjadi rahasia umum di Jakarta, bahwa selama ini Ari Sigit merupakan
“orang penting” dalam bisnis narkotika dan pil gedhek di sejumlah klub
malam ibukota. Peristiwa tewasnya Aldi beberapa waktu lalu yang melibatkan
Ria Irawan itu pun berkaitan dengan pekejaan Ari dalam bisnis haram.***

24 Komentar

  1. These stories are soooooo Old…

  2. kenpa orang membenci suharto???
    kenapa orang selalu saja meneriakan “ADILI SUHARTO ADILI SUHARTO!!!’ apakah diantara kalian yang memikirkan bagaimana sulitnya ia memimpin neegara ini ,bagaimana ia bisa membawa kita pada masa yang damai,semua serba murah,orang mudah mencari pekerjaan, mana sekarang yang di janjikan oleh para pemuda yang mempelopori turunnya suharto,mana janji jika suharto turun indonesia akan lebih mudah?mana janji Indonesia akan lebih damai,malah sekarang indonesia sudah menjadi negara yang tidak aman.
    jika suharto tidak pernah lahir mungkin indonesia tidak akan dikenal di mata dunia,mungkin tidak ada pembangunan di indonesia,dan sejarah pahlawan revolusi sudah menjadi omongan belaka,sangat banyak kemajuan INDONESIA yang ia berikan pada kita semua,ia korbankan dirinya untuk kita semua,sampai tidak bisa di tuliskan di atas kertas
    banyak orang yang berteriak-teriak semaunya!!padahal ia tidak tau apa yang diteriakan,banyak orang yang ikut dalam demokrasi namuun ia tidak tau mana yang salah dan mana yang benar.
    DI MANA RASA BERTERIMA KASIH KITA???DIMANA RASA PERSAUDARAAN KITA??APAKAH KITA SUDAH TIDAK PUNYA MORAL??SEHARUSNYA KITA MALU PADA PAK HARTO!I!IA SUDAH BARSUSAH PAYAH DAN KITA HANYA MEMBERIKANNYA HINAAN??MUNGKIN ARTIKEL YANG SAYA TULIS BISA MENGINGATKAN KITA AKAN SOSOK BAPAK DAN PEMIMPIN KITA,PAK HARTO!.

    • ngomong gini lu masalahnya udah kecipratan uang hasail korupsi. apa yg diwariskan ama suharto cuma hutang negara yg menumpuk kalu bangsa ini dak berhutangmana mungkin kita sensara bung,uang hasil hutang itu banyak yg dikemplang,alias dikorupsi,lu aja yg gak bisa menelusuri perjalanan bangsa ini kalau negara ini makmur tidak ada hutng mungkin saya paling getol yg bela soeharto mungkin anda saja yg sekarang hidup enak ,anda tidak melihat rakyat banyak yg miskin jadi ukuran anda melihat anda sekarang makmur itu yg anda pikirkan,tlng anda pberpikir realistis bung sebelum anda berkomentar camkan itu baik baik

      • SETUJU BRO! Paling si putraw12 sesama pemakan darah rakyat, makanya dia berkomentar seperti itu.

        “jika suharto tidak pernah lahir mungkin indonesia tidak akan dikenal di mata dunia,mungkin tidak ada pembangunan di indonesia,dan sejarah pahlawan revolusi sudah menjadi omongan belaka,sangat banyak kemajuan INDONESIA yang ia berikan pada kita semua,ia korbankan dirinya untuk kita semua,sampai tidak bisa di tuliskan di atas kertas”

        NGGA SALAH LO NGOMONG?? Ngga ada suharto pun indonesia pasti maju. Bahkan akan lebih maju dari sekarang. Kekayaan alam indonesia habis bro dimakan keluarga dan antek2nya. Lo pikir rakyat kebagian?? NONSENSE!!

      • Semuanya ada benarnya , tetapi sekarang lu Pilih yang Mana deh..
        Dulu cuman Cendana yg Korup, ataw seperti sekarang: Korupsi Berjemaah…Sok Tau Loe! Belum unsur-unsur dari luar negeri yg menbantu menjatuhkan Pak Harto dan negri ini! Blum tau khan…naaa, makanya diam loe orang yg selalu sok tau. Bangsa ini harus ngaku salah secara bersama dulu, baru jadi benar ini negri.
        Kpd yg sok tau masalah bangsa ini jangan minta reformasi kalo ga bisa bikin negri lebih aman, lebih berwibawa, di segeni tetangga dan makmur dari pada waktu zaman Pak Harto. Ntar tahun2012 baru tau rasa loe apa maksud gwe! Awas! Makin Soeharto dibenci makin terkutuk kita nih. Karena terus terang, kita telah kehilangan identitas asli diri kita sebagai bangsa yg, baik, ramah, soleh etc…kita jadi dicap bangsa teroris, ekstremis keh, surga narkoba lah, terkorup lah etc… Loe tau gak? Seluruh dunia juga korup. Emang loe tau apa loe? Sok tau, cuman tau masalah kampungnya sendiri tuh…Suharto itu RAJA MAN! Tak ada manusia SEMPURNA! Loe juga ga khan? Wass..

      • hidup pak harto,,,
        smuanya munaroh bgt cuiii
        klo dlu rakyat miskin barang sembako murah2
        klo skrng rakyat miskin sembako mehong genkk
        pikir tuch yg syirik dgn pak harto dsr udik ga pernh liat tv tuch orang kampungan bgt
        indonesia di hina malaysia diam aja klo pak harto macan nya dah kabur bantaiiiii…………………
        mungkin pernh di phk pak harto tuch mk’a syirik hahahahahahaaaaa

  3. go putra w12!!!!
    gw stuju!!
    to orang pada syirik amat sih!kampung!

  4. semua hanya omongan belaka,tanpa ada bukti percuma…

  5. setuju sebenernya sama putra w12.
    tapi ayolaaaah. keluarga cenderung bersikan subjektif kan dibanding objektif?

  6. setiap manusia pasti punya kesalahan dan kehilafan..
    lebih baik jgn melihat yg buruk2nya saja tetapi lihatlah sisi baik nya…
    toh pak harto sekarang juga sudah tenang disana..

  7. Setuju sma Mas Putera, jgn liat orang dari sisik buruknya, tp lihat apa yg sudah di lakukan beliau kpd Indonesia. knp smpe di sebut Bapak Pembangunan??
    biarpun beliau sllu di hujat, sllu di jdikan bhan omongan negatif, beliau ttp tersenyum.
    itulah Pak Harto
    salut sma Pak Soeharto, smailing jendral.

  8. Bukankah suatu hal yang manusiawi jika kita ingin mensejahterakan orang lain kita harus sejahtera lebih dulu. Tidak ada di dunia ini yang mampu mensejahterakan orang lain jika dirinya sendiri miskin.. Terbukti dari kepemimpinan Pak Harto , Indonesia mengalami swasembada beras yang dimana Indonesia bisa mengekspor beras yang artinya menambah devisa negara. Bukan seperti sekarang kita hanya bisa mengimpor beras.. Dan hanya bisa meneriakan reformasi namun kedepannya bingung harus berbuat apa.. Marilah kita angkatan muda republik indonesia bersatu dan mulai bangkitkan rasa nasionalis kita untuk membangun negri kita yang notabene adalah negara yg kaya ini dari keterpurukan akibat perubahan reformasi yang tidak jelas arahnya kemana..

  9. eehhh,,,,mbak2 dan mas2,,,korupsi di indonesia itu sudam tersistem,,,dari akar sampai dengan ke daun-daunnya,,,,kita semua pasti pernah menikmati hasil dari uang haram itu. contohnya,,, tiap hari kita lewat di jalan tol yang dibangun dengan uang haram hasil manipulasi pajak, BLT (bantuan langsung tewas) itu juga hasil korupsi kegoblogan para poemimpin di negeri ini yang ngak mau mikir panjang,,,and so on,,,,so pada ngak usah muna deh,,,darah kita ini dah kotor,,,,^^bull shit semuanya…

  10. komentator ada yang baik ada yang jelek…..tapi yang lebih baik kalau saling mengingatkan dan menasehati dalan kebenaran……..gak usah ngomongn orang……mawas diri dan banyak beramal…..belum tentu kita lebih baik dari orang lain….hanya Allah yang tahu shabat…..ada rahasia di balik rahasia…….

  11. go pak harto. .dulu kita makmur.tentram.murah dan damai.wlpun keluarga cndana korupsi.dan byak utang negara.tp hasilnya pembgunan d ngri ini sagat baek dan harga2 murah.tp skrang. . .utang byak.pmbgunan 0 dan sekarang bukan orang atasan saja yg korup. . .tetapi seluruh instansi byak yg korup.mendgan dlu cma pemimpn saja.skrang smw korup.dan para pmimpn skrang tdk brwbwa.omdo dan janji2 saja yg d berkan.tp gk ad bkti.dulu polri yg mash gbung sma tni sgat d segani.skrang polri dr pmimpn smpe bwahan sudah menjadi ladang korup para angota polri.

  12. Reformasi ternyata GAGAL…..
    dulu BUSUK…. sekarang juga BUSUK… ini memang negara gagal.
    Tapi sunatullah bahwa alam akan mencari titik keseimbangan yang baru.. antara lain dengan banyaknya bencana,,,,
    Ancur-2 an deh negeri ini

  13. Menilai seseorang bukan hanya dari sisi buruknya, tapi lihat pula sisi baiknya, Bagaimanapun Pak Harto sudah membuktikan Membangun Negara ini, bagi anda yang gak tau masa suharto gak usah bergunjing mengikuti yang salah, jaman Pak Harto harga-harga bahan pokok dapat terkotrol, Petani dibuat pintar dengan Klopencapir, Pupuk tersubsidi Negara Kita Surflus dalam Swasembada Beras, Sekolah tidak tidak tiap tahun mengganti buku pelajaran sehingga kurikulum terkendali, Coba kita bandingkan dengan saat ini apakah anda bisa bedakan yang sangat menyolok antara Jaman Presiden Suharto dengan Presiden setelahnya, kita harus jujur jika kita memang masih malu mengakui bahwa jaman Suharto lebih baik dibandingkan jaman Reformasi seperti saat ini, maka jangan asal bicara kalau gak tau sejarah sebenarnya tau gak…………!

  14. coba ya kalo mgasih cerita itu harus dengan fakta yg benar! jangan hanya asal bikin isu yg jauh sekali dari kebenarannya. misalnya masalah minuman keras itu benar bahwa pt arbamas di bawah kepemimpinan Ari sigit, yg tujuannya adalah untuk mengontrol jumlah minuman yg beredar di INDONESIA biar bisa di ketahui pasti berapa yg benar2 real sesuai kuota yg di keluarkan dan berapa banyak yg di selundupkan yg akhirnya membawa kerugian bagi bangsa INDONESIA. masalah bandar narkotika atw tembak2kan itu semua hanyalah isu yg tidak bisa di pertanggung jawabkan, karna tidak dapat di buktikan! apa lagi masalah hutang judi! makin tambah ngawur saja. TX.

  15. yg ngina itu orang yang mau melanjutkan jejaknya ,,,
    jgn munafik broo????

  16. hebat ya ariharyo dan putra, wajar kalian mbela kakek dan buyut kalian, karna kalian sangat2 menikmati hasil/harta2 haram. kami masih sangat menghorati pak Harto, tetapi sangat disayangkan semua anak2 dan heturunannya satupun ndak ada yg berjiwa seperti pak harto muda, kalianlah anak2 serta keturunannya “yang merusak nama besar pak harto”. brcerminlah pada diri kalian, kalau kalian memang perduli dengan bangsa Indonesia. ok salam perdamaian dari BEM TRISAKTI

  17. bersatulah wahai anak bangsa, maafkan dan lupakan kekhilafan dan luka2 lama. mari semua kita bersatu tanpa saling menghina/menghujat dan membuka keburukan/kekhilafan rezim yg lalu dan sekarang. mari kita sama sama berkarya membangun bangsa indonesia menjadi bangsa yang berdaulat dan disegani oleh bangsa lain. salam sejatera dari TKI (tenaga kerja Indonesia)

  18. SETUJUUUUU

  19. Seems like you understand a great deal regarding this subject and that shows with this amazing post, termed “Ari Sigit, bisnis & keluarga bebas
    narkoba. Politik, Bisnis, Birokrasi, Mafia
    dan Darah.”. I am grateful ,Madelaine

  20. comment yang ilmiah lah, jangan asal comment dengan kata – kata kotor kayak anak SD baru bisa diskusi. semua salah pak suharto, jelas. bisa ditelusuri dari sepak terjang pak suharto yang membangun negara melalui hutang dari Bank Dunia dan IMF, SILAHKAN CEK DI SEJARAH EKONOMI INDONESIA DIBAWAH SOEHARTO. semua harga makanan murah, damai, aman, disegani berbagai negara serta harga dollar yang masih rendah nilai tukarnya terhadap rupiah. namun itu semua hanya bersifat SEMENTARA dikarenakan HUTANG. lihat pada tahun 1998, kehambrukan ekonomi menghantam ekonomi indonesia dikarenakan HUTANG DAN BUNGA yang sangat besar yang dipinjam INDONESIA KEPADA IMF DAN BANG DUNIA melalui pak suharto dan mengakibatkan nilai tukar dolar meningkat tajam terhadap rupiah serta menghambrukkan nilai mata uang rupiah di perdagangan DUNIA, serta meningkat tajamnya kemiskinan dan pengangguran di INDONESIA. semua tidak akn terjadi tanpa HUTANG,,


Comments RSS TrackBack Identifier URI

Tinggalkan Balasan ke wiweko tetuko Batalkan balasan